Pages

February 8, 2012

Banana Cheese Bread

     Memanfaatkan 2 buah pisang yang nyaris kadaluarsa. Awalnya mau buat banana chiffon cake, tapi karena telurnya mau buat bikin lapis legit besok, akhirnya bolak balik buku primbon dan dapat resep ini yang cuma butuh 1 telur hehe...
     Rotinya empuk banget dan pori-porinya halus. Aromanya perpaduan pisang dan kayu manis. Dan rasanya....nyamm...nyamm. Baru pulang kerja, suamiku langsung melahap 3 1/2 biji...hihihi. Kata blio, lagi laper dan rotinya enaaak. Alhamdulillah :)




BANANA CHEESE BREAD


Bahan2:
- 400 garm bread flour/cakra kembar
- 100 gram all pupose flour/segitiga biru
- 2 1/4 sdt ragi instan
- 75 gram gula pasir
- 20 gram susu bubuk (saya: 2sdm)
- 1 sdt kayu manis bubuk
- 200 gram pisang, dihaluskan (saya: ditambah perasan 1/2 buah lemon, agar tidak menghitam)
- 1 butir telur
- 135 ml air es
- 50 gram margarin
- 1 sdt garam
- 2 sdm susu evaporated untuk olesan (saya : 1 kemasan kecil susu evap. merk rainbow)
- 15 gram gula palem utk taburan (saya: keju parut untuk taburan)

Cara Membuat:
1. Campur kedua macam terigu, susu bubuk, gula pasir, kayu manis bubuk dan ragi instan. Aduk rata.
2. Masukkan pisang yang sudah dihaluskan. Uleni rata
3. Tambahkan telur dan air es sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis.
4. Masukkan margarin dan garam. Uleni sampai elastis. Bulatkan. Tutup dengan plastik dan diamkan di tempat hangat selama 30 menit / mengembang 2 x lipat (proofing)
5. Tinju adonan hingga kempis. Timbang masing-masing 20 gram. Bulatkan. Diamkan selama 10 menit.
6. Gulung adonan memanjang. Ambil 3 adonan. Kepang.
7. Tata di atas loyang yang sudah dioles margarin. Diamkan 60 menit hingga mengembang (final proofing)
8. Oles dengan susu evaporated. Tabur gula palem/keju parut
9. Oven selama 12 menit dengan suhu 200 derajat celsius di oven tengah.

Note:
* Langkah 1-4 saya proses dengan mikser agar bahan tercampur rata dan dilanjutkan dengan ulen manual.
* Ulen manual : taburi alas dengan terigu. Uleni adonan di atasnya. Sesekali dibanting agar glutennya terbentuk. Jika adonan lengket di alas, serok dengan scrapper. Jangan terlalu sering menambahkan terigu karena roti akan keras (saya 2 kali tabur). Jika adonan sudah elastis, maka adonan sudah siap diproofing.
Elastis = saat adonan ditarik melebar tidak robek.
* Untuk proofing di musim dingin, saya biasa menggunakan oven yang sudah dipanaskan dengan api kecil (50 derajat). Matikan api lalu diamkan sebentar agar tak terlalu panas. oven hangat untuk proofing sudah siap digunakan.
* Tanda jika adonan siap dibentuk saat proofing pertama ialah saat ditusuk, adonan tidak kembali, alias mingslep. Kalau adonan masih membal, berarti adonan perlu didiamkan beberapa saat lagi.

Selamat mencoba yaaa...;)

(sumber: Variasi Roti Lezat & Cantik 2, Majalah Sedap)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...