Pages

July 15, 2011

Ancaman Aborsi

     Hiks...sedih rasanya kalau mengingat kejadian kemarin. Baby di rahimku terlihat sangat mungil jika dibanding usianya yang diperkirakan hampir 12 minggu....
      Selasa kemarin rasanya memang lelah sekali, full schedule. Rabu pagi aku mengalami flek kecoklatan. Berhubung masih banyak pekerjaan rumah belum beres, aku tetap beraktivitas, padahal temanku yang pernah mengalami flek menyarankan agar aku langsung berbaring istirahat. Akibatnya, saat siang cairan yang keluar lebih banyak lagi. Tidak berupa darah, tapi berupa lendir kecoklatan. Aku langsung panik dan buru2 berbaring dan mengangkat kedua kakiku ke atas. Bagaimana nggak panik? di kehamilanku sebelumnya, aku belum pernah mengalami flek2 seperti ini.

Kutelepon suamiku yang saat itu masih di kantor untuk pulang membantuku menghandle anak2. Tapi karena hp bliau tertahan di pos security dan aku tak tahu landlinenya, bliau tak berhasil kuhubungi. Lalu aku berpesan pada sulungku, mas Ghazy, agar tak berkelahi dengan adik Alma dan membuatnya menangis. Apa saja yang adik minta, sementara turuti saja. Nanti Ibu beri mas hadiah kalau Ibu sudah sembuh, janjiku. Alhamdulillah dia mengerti dan kondisi rumah aman terkendali. Hari itu aku full bedrest, berdiri hanya untuk ke kamar mandi dan wudhu. Shalatpun aku berbaring.
     Kamisnya, alhamdulillah suamiku bisa cuti. Jadi beliaulah yang sementara mengurus rumah dan anak2. Siangnya, kami putuskan untuk ke rumah sakit karena flekku tidak berhenti. Di Hamad Hospital Al Khor, kami langsung menuju ke Woman Emergency Room. Duh...suasananya tak seperti yang kubayangkan. Dulu semasa mengantar mas Ghazy ke ER RS Krakatau Steel, Cilegon, suasana ER itu begitu sibuk, karena dokter dan perawat begitu cekatan dan cepat menangani pasien. Tapi di sini???? sepi dan santai. Di tempat registrasi saja, 3 petugasnya sibuk mengerjakan sesuatu yang tidak penting, atau seharusnya bisa dikerjakan oleh 1 orang saja. Aku dibiarkannya mematung di depan loket registrasi padahal sebelumnya aku sudah bilang kalau aku mengalami flek kehamilan. Begitu aku gertak, "Excuse me!!! I have blood spots in 12 weeks pregnancy! What should I do?!!!! Where should I go??!!!!"...barulah mereka menoleh dengan wajah melompong dan tetap santai....
     Kemudian datang perawat dari ruangan lain untuk menanganiku. Aku dibawa ke treatment room untuk dicek tekanan darah, suhu badan dan banyaknya darah yang keluar. Setelah itu aku disuruh menunggu panggilan ke dokter....*wwwhhhaaatttsss!!!! nunggu lagi????!!!, batinku*. Kukira di ER ini pasien akan langsung ditangani. Waktu tunggunya pun lamanya minta ampun, sampai anak2ku tak betah menunggu. Setelah kurang lebih 1 jam, akhirnya aku disuruh masuk ke ruang periksa. Dokternya bilang, saat pemeriksaan aku harus rileks agar pemeriksaan bisa lancar karena masih banyak pasien yang mengantri...padahal tadi aku lihat, hanya sedikit pasien di ruang ER. Aku diperika kurang lebih cuma 10 menit dan diberikan surat pengantar ke ruang USG. 
     Sebelum USG aku disuruh ke kasir untuk membayar fee sebesar QR50. Di ruang USG, aku diperiksa dengan USG biasa (2D) dan USG vaginal. Kata dokternya, babyku sangat kecil untuk ukuran 12 minggu. Kaget dan sedih aku mendengarnya, karena di 2 kehamilanku sebelumnya, aku belum pernah bermasalah. Dari situ aku disuruh menunggu lagi kurang lebih 2 jam. Mungkin dokter dan perawatnya makan siang. Tapi heran kenapa di ER tidak ada dokter jaga, atau paling tidak bergilir. Antara sedih dan lelah menunggu, kepalaku mulai sakit. Apalagi tadi di ruang USG, aku lihat petugasnya gugling tentang blighted ovum (kandungan kosong)..:((....Sebenarnya tidak benar2 kosong, tapi ukuran janin sangat kecil.
      Setelah lama menunggu, akupun dipanggil dokter lagi. Hasilnya, babyku hanya berukuran 6 minggu dan no heartbeat. Aku disuruh menunggu seminggu lagi. Jika ada pendarahan, aku diminta cepat datang ke hospital untuk aborsi. Begitu juga jika dalam seminggu, tidak ada detak jantung bayi, janinku pun akan diaborsi.
      Awalnya aku masih berharap hasil USG tadi salah, alatnya rusak dsb. Tapi lama kelaman aku pasrah. Kalau memang Allah sudah Berkehendak, kita manusia tidak dapat berbuat apa2. Toh Allah PASTI akan yang memberikan yang terbaik untuk umatnya. Siapa tahu babyku itu kurang sempurna, siapa tahu babyku itu akan menjadi orang yang kurang baik, siapa tahu...,siapa tahu...??? Aku akan tetap berbaik sangka pada Allah apapun kondisinya....
      Insha Allah, Dia akan memberiku baby yang lebih baik, lebih cantik, lebih shalih, lebih...., lebih....dan lebih.....Amiiin....:))

**Leganya...kalau segala sesuatunya kita serahkan pada Allah dan tetap berbaik sangka padaNYA**
** Dan akupun makin cinta dengan anak2ku...Sepasang cahaya mata dan hatiku, Si kasep Ghazy dan Si geulis, Alma....Betapa proses panjang tumbuh kembang mereka dari dalam rahimku hingga mereka besar nanti adalah suatu anugerah yang tiada duanya dari Allah SWT yang harus senantiasa kusyukuri**

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...